" Tinutuan, bubur khas Manado dari beras, labu, jagung, dan sayur, disajikan dengan sambal roa. Kaya nutrisi, mencerminkan budaya kuliner Sulawesi Utara."
Tinutuan, atau sering disebut bubur Manado, adalah hidangan tradisional yang mencerminkan kekayaan alam dan budaya Sulawesi Utara. Berbeda dengan bubur pada umumnya, tinutuan memadukan beras, labu kuning, jagung pipil, bayam, kangkung, dan daun kemangi dalam satu mangkuk. Kuahnya yang gurih dan ringan, ditambah sambal roa yang pedas serta ikan asin, menciptakan perpaduan rasa yang harmonis. Hidangan ini bukan hanya lezat, tetapi juga kaya nutrisi, menjadikannya pilihan sarapan favorit masyarakat Manado.
Keunikan tinutuan terletak pada kesederhanaannya yang penuh makna. Masyarakat Manado sering menyebutnya “bubur sehat” karena melimpahnya sayuran segar yang digunakan. Bahan-bahannya mencerminkan gaya hidup agraris dan kedekatan dengan alam, di mana kebun dan pasar tradisional menjadi sumber utama. Proses memasaknya pun sederhana, namun membutuhkan keseimbangan agar tekstur bubur tetap lembut dan sayuran tidak kehilangan kesegarannya. Warna-warni alami dari labu kuning, hijau daun, dan jagung menjadikan tinutuan juga sedap dipandang.
Saat berkunjung ke Manado, tinutuan mudah ditemukan di warung-warung tradisional, seperti di Pasar Bersehati atau kawasan Wakeke. Salah satu pengalaman terbaik adalah menikmatinya di pagi hari, ketika bubur masih hangat, disajikan dengan sambal roa yang khas dan ikan cakalang asap. Beberapa tempat bahkan menawarkan variasi modern, seperti tinutuan dengan topping telur rebus atau ayam suwir, meski versi klasik tetap jadi favorit.
Bagi pecinta kuliner, tinutuan bukan sekadar makanan, melainkan cerita tentang kebersamaan dan tradisi. Hidangan ini sering hadir dalam acara keluarga atau perayaan lokal, mengingatkan kita pada nilai gotong royong dalam budaya Minahasa. Jika kamu ingin mencoba, cobalah di Manado atau ikuti resep sederhana dengan bahan lokal di rumah. Tinutuan adalah bukti bahwa makanan sederhana bisa menyimpan kekayaan rasa dan budaya.
Tinutuan, bubur khas Manado dari beras, labu, jagung, dan sayur, disajikan dengan sambal roa. Kaya n...
Seblak khas Bandung kini hadir dalam versi creamy dengan kuah kental keju atau susu, plus kerupuk, s...
Croffle, gabungan croissant dan waffle, jadi tren dengan tekstur renyah dan topping seperti cokelat,...
Tinutuan, bubur khas Manado dari beras, labu, jagung, dan sayur, disajikan dengan sambal roa. Kaya n...
Seblak khas Bandung kini hadir dalam versi creamy dengan kuah kental keju atau susu, plus kerupuk, s...
Croffle, gabungan croissant dan waffle, jadi tren dengan tekstur renyah dan topping seperti cokelat,...